Dalam dunia transportasi pariwisata, bus menjadi pilihan utama untuk perjalanan kelompok, baik dalam lingkup wisata, ziarah, study tour, hingga keperluan korporasi. Berbagai jenis bodi bus ditawarkan oleh perusahaan karoseri di Indonesia, dengan dua tipe yang cukup populer yaitu bus SHD (Super High Deck) dan bus HDD (High Deck Double Glass). Meski secara kasat mata keduanya terlihat serupa, keduanya memiliki ciri khas dan keunggulan masing-masing. Memahami perbedaan antara SHD dan HDD sangat penting agar penyewa dapat memilih armada sewa bus yang paling sesuai dengan kebutuhan perjalanan
Tinggi Body Bus
Salah satu perbedaan bus SHD dan HDD yang paling mencolok terletak pada tinggi bodinya. Bus SHD memiliki tinggi yang lebih menjulang dibandingkan bus HDD. Umumnya, tinggi SHD mencapai sekitar 3,9 meter hingga lebih dari 4 meter, tergantung pada karoseri dan spesifikasi teknis dari pabrikan. Tinggi ini memberikan tampilan yang sangat gagah dan mengesankan, serta memberikan ruang ekstra di bagian bawah kabin yang digunakan sebagai bagasi. Kapasitas bagasi yang besar ini membuat SHD ideal untuk perjalanan jarak jauh dengan banyak barang bawaan.
Sementara itu, bus HDD memiliki tinggi bodi yang lebih rendah, berkisar di angka 3,7 meter hingga 3,85 meter. Meskipun tidak setinggi SHD, HDD tetap menawarkan kenyamanan yang cukup dengan ruang kabin lega dan bagasi yang memadai. Tinggi yang lebih rendah ini membuat HDD lebih fleksibel ketika melintasi jalanan dengan batas ketinggian tertentu, seperti jembatan rendah atau jalur sempit di pedesaan dan perbukitan. Dari sisi manuver, HDD juga cenderung lebih stabil, terutama saat melintasi medan dengan banyak tikungan atau tanjakan.
Ketinggian yang dimiliki SHD sering dimanfaatkan untuk berbagai keperluan modifikasi interior, misalnya untuk menghadirkan kabin dengan konsep sleeper, bus VIP, atau bahkan bus dengan fasilitas hiburan di dalamnya. Sementara itu, HDD lebih banyak digunakan untuk kebutuhan reguler atau rute yang tidak memerlukan ruang bagasi ekstra besar.
Desain Kaca
Tampilan lainnya yang paling membedakan antara SHD dan HDD adalah desain pada kaca depan bus. Bus HDD dikenal dengan ciri khas kaca ganda atau double glass di bagian depan. Tampilan ini terdiri dari dua lapisan kaca yang dibatasi oleh sekat horizontal di tengahnya. Fungsi dari kaca ganda ini bukan hanya soal estetika, tetapi juga memberikan manfaat praktis seperti mengurangi panas dan sinar matahari yang masuk langsung ke kabin pengemudi. Selain itu, kaca ganda ini juga membantu memperkuat struktur kabin depan dan memberikan kesan modern yang elegan.
Di sisi lain, bus SHD awalnya dirancang dengan desain kaca tunggal (single glass) yang besar dan menyatu dari atas ke bawah. Namun, seiring berkembangnya tren desain dan permintaan pasar, kini banyak varian SHD yang juga menggunakan desain kaca ganda, membuat perbedaan visual antara SHD dan HDD sedikit membingungkan bagi orang awam. Meski demikian, secara struktur SHD tetap lebih tinggi, dan itu menjadi penanda utama saat membedakannya dari HDD.
Desain kaca ganda pada HDD membuat tampilannya lebih ramping dan stylish, cocok untuk armada modern yang mengutamakan citra visual. Sedangkan SHD, dengan kaca besar atau kombinasi kaca ganda yang dikombinasikan dengan ketinggian badan, memberikan kesan tangguh dan mewah yang lebih mencolok di jalan raya.

Kapasitas Penumpang
Dari segi kapasitas penumpang, baik SHD maupun HDD sebenarnya bisa dikonfigurasi sesuai kebutuhan operator, tergantung panjang bodi dan jenis kursi yang digunakan. Namun, secara umum, bus SHD memiliki fleksibilitas lebih besar dalam hal pengaturan kabin karena dimensinya yang lebih tinggi dan, dalam banyak kasus, juga lebih panjang. Hal ini memungkinkan bus SHD menampung hingga 50–60 penumpang, tergantung konfigurasi tempat duduk (2-2 atau 2-3).
Bus HDD umumnya digunakan untuk kapasitas penumpang yang sedikit lebih rendah, sekitar 45–50 orang dengan kenyamanan yang tetap terjaga. Karena tinggi bodinya tidak setinggi SHD, ruang kepala dalam kabin terasa sedikit lebih rendah, meskipun tetap lega dan nyaman. HDD banyak digunakan untuk city tour, shuttle bandara, antar jemput tamu hotel, atau perjalanan antarkota jarak menengah yang tidak terlalu memerlukan kapasitas besar.
Faktor kenyamanan penumpang tidak hanya bergantung pada jumlah kursi, tetapi juga pada konfigurasi interior seperti jenis kursi (reclining, executive), sistem pendingin udara, entertainment system, dan tambahan fitur seperti toilet atau USB charger. Baik SHD maupun HDD kini banyak dibekali fitur-fitur tersebut, sehingga kenyamanan tetap bisa didapatkan pada keduanya.
Namun karena ukuran SHD lebih besar, operator bus memiliki ruang lebih untuk memodifikasi interior secara fleksibel. Beberapa armada SHD bahkan dilengkapi dengan mini pantry, sleeper seat, atau ruang kerja mobile yang sangat cocok untuk kebutuhan perjalanan bisnis atau tur eksklusif.
Luas Bagasi
Perbedaan bus SHD dan HDD selanjutnya adalah kapasitas bagasi. Hal ini juga menjadi aspek penting dalam memilih jenis bus untuk perjalanan rombongan. Perbedaan bus SHD dan HDD yang mencolok juga sangat terasa pada bagian ini. Bus SHD memiliki ruang bagasi yang jauh lebih luas dibandingkan HDD. Hal ini disebabkan oleh posisi lantai utama kabin penumpang yang berada lebih tinggi dari HDD, sehingga area di bawah kabin bisa dimaksimalkan sepenuhnya sebagai kompartemen bagasi.
Bus SHD ideal untuk perjalanan wisata, tour luar kota, study tour, atau ziarah yang membutuhkan banyak perlengkapan dan bawaan dari para peserta. Koper, peralatan musik, tenda, dus makanan, hingga perlengkapan logistik bisa disimpan dengan rapi tanpa harus mengganggu kenyamanan kabin. Beberapa operator bahkan memanfaatkan luasnya bagasi SHD untuk menyimpan barang besar seperti sepeda lipat atau kursi roda bagi penumpang berkebutuhan khusus.
Di sisi lain, ruang bagasi yang dimiliki bus HDD juga sangat mencukupi untuk kebutuhan standar, namun tidak sebesar milik SHD. Dengan desain dek yang tidak terlalu tinggi, volume ruang penyimpanan di bagian bawah terbatas. Bus HDD cocok digunakan untuk perjalanan singkat atau rute dalam kota yang tidak memerlukan banyak barang bawaan. Untuk charter perusahaan, antar jemput tamu, atau shuttle antar bandara dan hotel, HDD sudah sangat cukup karena barang bawaan penumpang biasanya hanya berupa tas kecil atau koper kabin.
Secara keseluruhan, jika luas bagasi menjadi salah satu prioritas utama dalam menentukan armada, maka SHD adalah pilihan terbaik, terutama untuk rombongan besar yang membawa banyak perlengkapan.

Keamanan dan Stabilitas
Aspek keamanan menjadi faktor krusial dalam memilih armada bus, khususnya untuk perjalanan jauh dengan rute beragam. Meskipun keduanya termasuk dalam kategori bus besar modern, terdapat perbedaan dari segi stabilitas dan karakter berkendara antara SHD dan HDD.
Karena memiliki bodi yang lebih tinggi, bus SHD memiliki titik gravitasi yang lebih tinggi pula. Hal ini dapat sedikit memengaruhi kestabilan bus terutama saat melaju di tikungan atau menghadapi angin samping di jalan tol terbuka. Pengemudi bus SHD harus memiliki pengalaman dan keahlian yang baik dalam mengendalikan kendaraan, terutama ketika membawa muatan penuh di medan yang tidak rata.
Di sisi lain, bus HDD lebih unggul dalam hal stabilitas karena posisinya yang lebih rendah dari permukaan tanah. Keunggulan tersebut membuatnya lebih stabil ketika bermanuver, apalagi pada rute yang banyak tikungan atau saat melewati medan berbukit. Hal ini menjadikan HDD lebih aman untuk rute-rute yang berpotensi memiliki tantangan dari sisi medan.
Baik SHD maupun HDD sudah dilengkapi dengan berbagai fitur keselamatan modern seperti rem ABS, kamera mundur, sensor parkir, hingga sabuk pengaman pada setiap kursi penumpang. Fitur-fitur ini memberikan perlindungan maksimal bagi penumpang dan memberikan ketenangan selama perjalanan.
Dari sisi struktur bodi, kedua jenis bus sudah dirancang dengan rangka yang kuat dan sistem pengereman yang andal, namun faktor tinggi bodi tetap menjadi pembeda dalam soal kestabilan. Jika Anda mengutamakan keamanan dalam rute yang cukup menantang, maka HDD bisa menjadi pilihan yang lebih optimal, sedangkan SHD tetap ideal untuk jalan tol atau rute utama yang lurus dan stabil.
Fleksibilitas
Fleksibilitas dalam penggunaan bus menyangkut kemampuan bus untuk menyesuaikan diri dengan berbagai medan dan jenis perjalanan. Dalam hal ini, bus HDD menawarkan keunggulan yaitu fleksibilitas yang lebih tinggi. Karena ukurannya yang sedikit lebih rendah, HDD dapat dengan mudah melintasi berbagai jalur termasuk jalan dengan batas ketinggian rendah, atau jembatan sempit. Hal ini membuat HDD sangat cocok digunakan untuk city tour, kunjungan kerja, antar jemput hotel atau aktivitas harian yang memerlukan mobilitas tinggi di area perkotaan.
Sedangkan bus SHD lebih cocok untuk rute-rute panjang dan terbuka, seperti tol antar kota atau rute wisata ke luar provinsi. Karena dimensi dan tinggi bus yang lebih besar, SHD terkadang tidak bisa mengakses jalur tertentu yang memiliki batasan infrastruktur. Misalnya, beberapa rest area, jembatan rendah atau gang kecil mungkin tidak bisa dilewati oleh SHD. Maka dari itu, sebelum memilih jenis bus, penting untuk memahami rute dan lokasi tujuan agar tidak menemui kendala di tengah perjalanan.
Dalam konteks fleksibilitas interior, SHD unggul karena memiliki ruang yang lebih luas sehingga operator bisa lebih bebas dalam memodifikasi bagian dalam kabin sesuai kebutuhan. Mulai dari tambahan toilet, ruang tidur, hingga layar hiburan besar. HDD tetap bisa dimodifikasi, tetapi dengan batasan ruang yang lebih ketat.
Jadi, jika Anda membutuhkan armada untuk berbagai kegiatan di banyak lokasi dan tidak ingin khawatir soal keterbatasan akses jalan, maka HDD adalah opsi yang fleksibel dan efisien. Namun jika tujuan Anda lebih banyak melalui jalan besar dan ingin pengalaman kabin yang lebih premium dan lapang, maka SHD bisa menjadi pilihan utama. Hal tersebut yang menjadi perbedaan bus SHD dan HDD.
sumber gambar instagram garasi_bus_adiputro